Health.WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, menyampaikan bahwa komorbiditas dan gaya hidup tidak sehat dapat memperparah pneumonia pada orang dewasa.
"Yang meningkat pertama pada dewasa yang senior atau lansia 60 tahun, lalu pada kelompok orang dewasa yang punya kebiasaan atau penyakit tertentu yang bisa meningkatkan infeksi seperti merokok, alkoholik, paparan terhadap asap, gas, dan zat kimia yang berbahaya," katanya dalam acara diskusi bertajuk "Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Baca Juga:
Kewaspadaan Terhadap Pneumonia Akibat 'Mycoplasma Pneumoniae' Pada Anak di Indonesia
Dia menyampaikan bahwa paparan zat-zat yang dapat menimbulkan infeksi meningkatkan kerentanan tubuh terhadap serangan bakteri penyebab pneumonia.
Selain itu, menurut dia, orang dewasa dengan komorbiditas seperti penyakit paru-paru kronik, penyakit jantung kronik, dan penyakit ginjal kronik, dan diabetes lebih mudah kena infeksi paru-paru atau pneumonia.
Ia mengatakan bahwa orang dewasa yang pernah terserang COVID-19 juga rentan mengalami keparahan radang paru-paru yang bisa menyebabkan pneumonia.
Baca Juga:
Wabah Pneumonia Serang Anak-anak di Tiongkok, Ini Tanggapan Menkes Budi
Dokter Sukamto mengatakan bahwa semakin tua usia seseorang, semakin meningkat pula risikonya terserang pneumonia.
"Pada kelompok 18-49 tahun itu 5,5 kali, yang lebih sepuh di atas 65 itu 21 kalinya dibandingkan orang yang sehat. Kalau komorbidnya dua, ada diabetes ada asma, itu ternyata risiko terjadinya pneumonia itu juga meningkat," katanya.
Dia mengemukakan pentingnya upaya perlindungan untuk menurunkan risiko serangan dan keparahan pneumonia pada orang dewasa dan lanjut usia dengan komorbiditas.