"Anda butuh untuk berpuasa agar dapat meningkatkan mekanisme yang mengatur proses penuaan,” tegasnya.
Puasa memicu kondisi hormesis David Sinclair kembali menjelaskan bahwa yang menjadi trik dalam umur panjang adalah kondisi hormesis. Hormesis adalah stres biologis yang kita berikan pada tubuh, seperti lari, rasa lapar, hawa dingin, hawa panas, dan sebagainya.
Baca Juga:
Asrtonom Saudi Sebut Tahun 2030 Ramadan 2 kali, Umat Muslim Puasa 36 Hari
Pada dasarnya, hormesis menempatkan tubuh kita dalam kesulitan minor yang dirasakan tanpa harus menyakiti diri sendiri. Saat hormesis terjadi, sistem pertahanan akan penuaan akan bekerja. Jika Anda sering makan dan tidak melakukan apa-apa, sistem pertahanan tersebut akan jarang bekerja dan penuaan akan lebih cepat terjadi.
Konsep ini turut didukung oleh Morgan Levine dari Yale Center for Research on Aging. Morgan menekankan bahwa stres yang diberikan bukanlah stres besar, tapi stres minor.
“Stres ringan yang sangat akut dapat benar-benar meningkatkan ketahanan biologi Anda. Kami berpikir bahwa melakukan hal seperti olahraga atau puasa dapat meningkatkan ketahanan ini,” ujar Morgan.
Baca Juga:
Tips Aman Makan Kurma saat Buka Puasa bagi Pengidap Diabetes
Puasa bikin tubuh lebih baik Meski bukan untuk kewajiban agama, David Sinclair menerapkan puasa sebagai dietnya. Dia mengatakan bahwa efek yang dia rasakan sangat terasa, seperti merasa fit dan tidak merasa kembung setelah makan.
“Anda mungkin akan merasakan bahwa Anda tidak pernah merasa lebih baik, terlihat lebih baik, dapat berkonsentrasi lebih baik di siang hari, dan bahkan tidur lebih nyenyak,” ucap David.[zbr]