Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi HBV, suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan narkoba suntikan.
HBV juga menimbulkan risiko bagi petugas kesehatan yang mengalami cedera tertusuk jarum suntik saat merawat pasien yang terinfeksi HBV. Kabar baiknya, terdapat vaksin untuk melawan virus ini.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
3. Hepatitis C
Penyakit ini terjadi karena virus hepatitis C. Virus hepatitis C (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah infektif.
Hal ini dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi HCV, suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan narkoba suntikan. Virus ini juga bisa menular melalui praktik seks yang tidak aman. Sayangnya, belum ada vaksin untuk penyakit ini.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
4. Hepatitis D
Penyakit ini terjadi karena virus hepatitis D. Infeksi virus hepatitis D (HDV) hanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Untuk mencegah penyakit ini, Anda bisa melakukan vaksinasi hepatitis B.
5. Hepatitis E