Cara mengatasinya bisa dengan mengambil jeda, beristirahat sejenak dari kegiatan menulis dan melakukan aktivitas lain yang bisa memicu ide.
Misalnya, jalan-jalan, bertemu sahabat, bertukar cerita, membaca buku, dan kegiatan lainnya.
Baca Juga:
8 Langkah Membangun Karir Sebagai Writerpreneur
2. Typomania
'Penyakit' kedua yang bisa terjadi adalah typomania. Typomania juga bisa disebut sebagai Writer's Obsession, dapat diartikan sebagai obsesi yang menggebu-gebu dan terlalu berlebihan untuk menerbitkan karya kita sendiri.
Hingga pada akhirnya kita jadi merasa emosional atau kecewa berat ketika karya kita ditolak oleh penerbit impian kita.
Baca Juga:
Kreativitas Surut Saat Menulis Artikel? Ini Solusinya
Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memahami bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Bisa jadi memang karya kita tidak cocok dengan penerbit yang kita tuju.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ingat kisah tentang cerita Harry Potter yang ditolak oleh banyak penerbit, tetapi pada akhirnya di waktu yang tepat bisa menjadi karya legendaris yang mendunia.
3. Mogigraphia