Atraksi yang ditawarkan salah satunya adalah menengok kembali masa-masa Kerajaan Majapahit. Wisatawan disuguhi atmosfer alam Majapahit seakan berada di era 1440-an, masa kerajaan itu menuju awal keruntuhannya.
Jika bermalam di kampung ini, wisatawan akan disuguhi kondisi penginapan rumah adat Majapahit yang sederhana, beralaskan tikar pandan, makan nasi jagung dan umbi-umbian. Wisatawan juga akan minum dengan kendi dari tanah liat.
Baca Juga:
Desa Wisata Coal di NTT Tawarkan Sensasi Liburan Akhir Tahun
Profil Gajah Mada
Patung Gajah Mada.
Baca Juga:
Kemenparekraf Realisasikan Kredit Usaha Rakyat Rp 15,2 triliun
Di lokasi tersebut juga terdapat profil Gajah Mada, pendiri kerajaan Majapahit yang mempersatukan Nusantara. Profil tersebut terbuat dari logam perunggu yang dibuat oleh masyarakat.
"Logam perunggu itu warisan dari zaman Majapahit.
Nenek moyang kita mewariskan metalurgi seperti ini," imbuh Supriyadi.