Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Olahraga Pipat Ratchakitprakarn mengungkapkan rencana itu sebenarnya mundur dari waktu yang ditentukan.
Semula pemerintah berharap bisa mulai diterapkan pada awal Januari, tetapi akhirnya penerapan bea masuk ditunda setelah berkonsultasi dengan Asosiasi Transportasi Udara Internasional.
Baca Juga:
Resor Wisata Terbesar di Korea Utara Baru Dibuka, Tapi Langsung Dilarang untuk Turis Asing
Mundur dari Rencana Awal
Pipat menjelaskan dari 300 baht itu, 50 baht akan dialokasikan untuk program asuransi. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan dan perawatan atraksi wisata.
Ia menyebut salah satunya adalah membuat lebih banyak toilet umum yang bersih sebagai salah satu daya tarik seperti di Jepang.
Baca Juga:
Kebablasan, Pria Inggris 'Lupa Pulang' Selama 25 Tahun di Thailand Tanpa Visa
Otoritas Pariwisata Thailand sebelumnya bahkan meminta biaya masuk yang dikenakan ditambah 200 baht lagi sebagai dana pengembangan proyek pariwisata.
Tetapi, Kementerian Pariwisata menolaknya dengan mengatakan angka itu tepat untuk rencana saat ini. Thailand menargetkan lima juta wisatawan asing akan mengunjungi negeri itu pada paruh kedua 2022.
Pada Oktober 2021, Thailand merevisi aturan visa OA untuk non-imigran. Visa OA juga dikenal sebagai visa pensiun atau visa Geeza.