KRTNews.WAHANANEWS.CO - Upaya menghadirkan listrik bagi masyarakat tidak hanya berkaitan dengan pemerataan akses, tetapi juga menjadi bagian dari transisi menuju energi berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam program BPBL dan pemanfaatan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dijalankan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
BPBL menyediakan sambungan listrik bersubsidi bagi rumah tangga tidak mampu, sementara LTSHE menjadi solusi berbasis energi terbarukan bagi wilayah yang belum terjangkau jaringan PLN.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dorong Penggunaan Energi Terbarukan di Kota-kota Besar Demi Kesehatan Konsumen dan Lingkungan
Pendekatan ganda ini memungkinkan pemenuhan kebutuhan listrik sekaligus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Di Kabupaten Sinjai, khususnya Kecamatan Pulau Sembilan, ratusan unit LTSHE dipasang untuk melayani masyarakat kepulauan.
Program ini tidak hanya menghadirkan penerangan, tetapi juga memperkenalkan energi surya sebagai sumber listrik alternatif yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
Sambut Nataru, PLN dan Mitra Siapkan 4.514 SPKLU di 2.862 Titik serta 69.000 Personel di 3.392 Posko Nasional, ALPERKLINAS: Mobil Listrik Aman Dibawa Mudik
Kepala Dinas ESDM Sulsel, Andil Eka Prasetya, menegaskan bahwa pemanfaatan LTSHE sejalan dengan upaya mendukung transisi energi nasional.
“Melalui program ini, kami ingin memperkuat pemanfaatan energi terbarukan sekaligus membuka peluang tumbuhnya aktivitas ekonomi dan pendidikan di wilayah terpencil,” jelasnya, dikutip Jumat (26/12/2025).
Dengan kombinasi listrik rumah tangga dan energi surya, Pemprov Sulsel berharap transisi energi dapat dimulai dari desa dan pulau-pulau kecil, menjadikan energi bersih sebagai bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari.