Sebelumnya, GI Tanete telah diberikan tegangan pertama (energize) pada akhir Januari 2022. Kini, telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Setelah energize, GI 150 kV Tanete ini harus melalui beberapa tahapan pengujian sistem, salah satunya pengujian pemberian tegangan selama 1x24 jam dan dilanjutkan dengan percobaan pembebanan serta melengkapi persyaratan administrasi untuk didaftarkan ke Kementerian ESDM.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Selatan Rahmat Nichol Fauzen mengatakan, SLO Gardu Induk yang memiliki kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) ini terbit pada 24 Februari 2022.
“Hal ini menandakan bahwa pemerintah telah memberikan izin penuh kepada PLN untuk melakukan pengoperasian GI guna melayani seluruh pelanggan,” katanya.
Gardu Induk yang terletak di Dusun Buhung Pute, Desa Bulo-bulo Kecamatan Bulukumba ini masuk ke dalam wilayah kerja Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Penghematan
Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba Leandra Agung Tri Radi Putra menjelaskan, dengan beroperasinya GI tanete ini akan memberikan potensi penghematan sebesar Rp 4 miliar per tahun karena menurunkan susut sebesar 4,2 juta kilo Watt hour (kWh).
“Beroperasinya GI Tanete akan meningkatkan keandalan bagi pelanggan di wilayah Tanete yang merupakan daerah ujung jaringan. Sebelumnya daerah ini disuplai melalui GI Bulukumba yang memiliki panjang jaringan kurang lebih 293 kilometer sirkuit (kms) dan jika terjadi gangguan, daerah ini akan mengalami pemadaman karena tidak adanya backup sistem,” ujar Leandra.