Krtnews.id | Sampai akhir Maret 2022 atau kuartal I, PLN Kalimantan Barat mencatat penjualan energi listrik sebesar 727,31 GWH atau naik sebesar 5,76 persen dibandingkan pada periode yang sama, Year on Year (YoY).
"Peningkatan penjualan energi listrik juga terlihat sejak bulan Januari - Maret 2022. Rata-rata kenaikan sebesar 2,91 persen. Meningkatnya konsumsi listrik merupakan indikasi semakin meningkatnya perekonomian meski pandemi Covid-19 masih berlangsung," kata General Manager PLN Kalimantan Barat, Ari Dartomo, hari ini Minggu, 17 April 2022 di Kota Pontianak.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dia mengklaim, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan agar aktivitas warga khususnya para pelaku usaha tidak terganggu.
Peningkatan penjualan energi listrik lebih didominasi oleh sektor sosial dan bisnis, yakni sebesar 40,40 persen.
Peningkatan penjualan energi listrik diikuti dengan peningkatan daya tersambung pelanggan. Hingga akhir Maret 2022, jumlah mencapai 1.978,59 MVA, atau tumbuh sebesar 8,32 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sejumlah upaya dilakukan PLN Kalbar demi meningkatkan pemanfaatan listrik sektor industri. Salah satunya melalui captive power acquisition yang merupakan bentuk dukungan layanan PLN dalam pemenuhan pasokan listrik untuk pelanggan industri yang masih mengoperasikan pembangkit listrik sendiri.
Operasi Pembangkit Listrik
Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power dapat menghentikan operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listriknya secara penuh kepada PLN.
Dengan begitu, pelanggan dapat lebih fokus pada urusan pengembangan bisnisnya dan tidak lagi disibukkan dalam pengoperasian pembangkit listriknya sendiri.
PLN Kalbar terus berupaya mencari celah pasar baru. Sejumlah sektor pun kini disasar, seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, serta kelautan.
“Kami mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine,” kata Ari Dartomo.
PLN Kalbar mengkampanyekan gaya hidup baru yaitu electrifying lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Selain itu, PLN juga menjalankan sejumlah program yang meringankan pelanggan seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru. (Aceng Mukaram)
Gardu Induk Tanete Beroperasi, PLN Bisa Hemat Rp 4 Miliar per Tahun
PT PLN (Persero) mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Tanete untuk mendukung geliat ekonomi Sulawesi Selatan, khususnya di sektor pariwisata.
Kendati sempat terkendala pandemi, pembangunan GI Tanete memberikan peningkatan keandalan pelayanan listrik untuk lebih dari 44 ribu pelanggan di empat daerah yaitu Tanete, Sinjai, Kalumpang dan Pantira Lopi.
Sebelumnya, GI Tanete telah diberikan tegangan pertama (energize) pada akhir Januari 2022. Kini, telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Setelah energize, GI 150 kV Tanete ini harus melalui beberapa tahapan pengujian sistem, salah satunya pengujian pemberian tegangan selama 1x24 jam dan dilanjutkan dengan percobaan pembebanan serta melengkapi persyaratan administrasi untuk didaftarkan ke Kementerian ESDM.
Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Selatan Rahmat Nichol Fauzen mengatakan, SLO Gardu Induk yang memiliki kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) ini terbit pada 24 Februari 2022.
“Hal ini menandakan bahwa pemerintah telah memberikan izin penuh kepada PLN untuk melakukan pengoperasian GI guna melayani seluruh pelanggan,” katanya.
Gardu Induk yang terletak di Dusun Buhung Pute, Desa Bulo-bulo Kecamatan Bulukumba ini masuk ke dalam wilayah kerja Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba.
Penghematan
Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba Leandra Agung Tri Radi Putra menjelaskan, dengan beroperasinya GI tanete ini akan memberikan potensi penghematan sebesar Rp 4 miliar per tahun karena menurunkan susut sebesar 4,2 juta kilo Watt hour (kWh).
“Beroperasinya GI Tanete akan meningkatkan keandalan bagi pelanggan di wilayah Tanete yang merupakan daerah ujung jaringan. Sebelumnya daerah ini disuplai melalui GI Bulukumba yang memiliki panjang jaringan kurang lebih 293 kilometer sirkuit (kms) dan jika terjadi gangguan, daerah ini akan mengalami pemadaman karena tidak adanya backup sistem,” ujar Leandra.
Bupati Bulukumba Ali Yusuf mengapresiasi upaya PLN meningkatkan keandalan kelistrikan di wilayahnya. “Saya apresiasi sangat tinggi kepada PLN yang telah selesai membangun GI Tanete, hal ini telah back up saya dan membantu program kerja saya” ujarnya.
Saat ini, Kabupaten Bulukumba memiliki program untuk menjadikan wisata Tanjung Bira sebagai wisata berstandar internasional. Hal tersebut diperkuat dengan akan dibangunnya bandara wisata pada 2023.
Bupati Ali pun berharap dukungan PLN untuk menyediakan cukup daya dalam memberikan dukungan pembangunan tersebut. Selain itu, ia berharap PLN dan Pemda terus bekerja sama untuk meningkatkan pelayanan terutama dalam hal kelistrikan.
“Ayo mari kita sama-sama PLN dan Pemda untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan berada di baris depan menjadikan Bulukumba lebih baik. We Love Bulukumba” tutup Andi Muchtar. [jat]