Sedangkan, besaran produksi pada 2021 lalu diakui masih belum bisa maksimal dari jumlah kapasitas terpasang.
“ini yang perlu kita dorong, kalau larangan ekspor bahan mentah itu terjadi, produk logam itu bisa ke Timah Industri semua,” katanya.
Baca Juga:
Dalam Kardus Mie, Staf Harvey Moeis Mengaku Pernah Terima Rp600 Juta
Tantangan
Lebih lanjut, ia menyampaikan, guna mengakselerasi peningkatan itu masih ada hal yang menantang. Termasuk besaran bahan mentah timah yang bisa diserap oleh Timah Industri.
“Seberapa besar yang bisa diserap? Ini jadi chalenging tersendiri, kita harus cepat kejar peningkatan (kapasitas), ini peluang masih besar,” kata dia.
Baca Juga:
Sidang Harvey Moeis Kasus Timah, Saksi Ungkap soal Beking Tambang Ilegal
Dengan demikian, terkait peningkatan produksi hilirisasi di sektor timah ini, kata dia, masih memerlukan waktu.
Sama halnya dengan produk tambang lainnya yang jadi perhatian pemerintah untuk disetop ekspor bahan mentahnya.
“semua butuh waktu, tapi tentu kebijakan pemerintah akan melihat kondisi industri, seperti yang terjadi di coal (batu bara) dan nikel, pasti semua ada tahapannya,” terang dia.