4. Jenis batu andesit
Ada beberapa jenis batu andesit yang umum dijumpai, yaitu batu andesit kuarsa (dasit), andesit hornblende dan biotit, serta andesit piroksen. Andesit pirokses paling umum ditemukan di antara ketiganya Batu andesit jenis ini berwarna lebih gelap dan lebih padat.
Sementara itu, dasit mengandung kuarsa primer yang muncul dalam rupa butir kristal. Adapun batu andesit hornblende dan biotit kaya mineral feldspar, dengan warna umumnya merah muda pucat, kuning, atau abu-abu.
Baca Juga:
Hadiri Rakor, Asisten I Minta ASN Pemko Binjai Jaga Netralitas Jelang Pilkada 2024
5. Batu andesit di Desa Wadas, Purworejo
Peneliti Geologi di Pusat Riset Oseanografi - BRIN, Yunia Witasari mengatakan, andesit di Purworejo merupakan batuan vulkanik yang bukan merupakan hasil erupsi gunung berapi.
"Andesit di Purworejo termasuk dalam batuan vulkanik. Magma yang keluar ke permukaan bumi bukan karena erupsi ekplosif tapi meleleh perlahan keluar melalui rekahan atau sesar di batuan," katanya, Rabu (9/2/2022).
Yunia mengatakan, jenis batu andesit dari erupsi vulkanik lebih banyak digunakan sebagai bahan bangunan.
Baca Juga:
Danrem 022/PT: Jaga Kekompakan TNI - Polri Di Wilayah Kodim 0203/Langkat
"Andesit yang berasal dari pembekuan magma lebih bagus untuk dijadikan tegel dan bahan batu dekorasi. Kalau andesit dari erupsi vulkanik lebih banyak dipakai untuk bahan bangunan," jelas Yunia.
Batu andesit dari Desa Wadas dikabarkan untuk membuat pondasi bendungan. Penggunaan batu andesit yang terbentuk dari Magma disebut Yunia memiliki tekstur yang lebih seragam baik ukuran maupun massa dasarnya, materialnya juga lebih kokoh untuk dijadikan bahan bangunan.
Sebelumnya, aparat gabungan TNI dan Polri mendatangi Desa Wadas terkait pendirian tambang batu andesit di Desa Wadas. Pendirian tambang batu andesit di Desa Wadas memicu kontra dari warga atas dampak yang signifikan pada lingkungan.