Abdi Dalem Membakar Menyan
Namun pepohonan di pelataran Keraton lebih banyak, ukurannya besar, dan rindang dibandingkan pelataran Masjid Agung Solo. Para tamu berjalan melintasi pelataran Keraton Solo yang digelari karpet merah yang bersih.
Di tengah perjalanan menuju Sasana Handrawina, ada seorang abdi dalem perempuan duduk sendirian di bawah pohon yang minim cahaya penerangan. Abdi dalem itu mengenakan pakaian kebaya, jarit, dengan sanggul.
Baca Juga:
Indonesia Desak Pertanggungjawaban Malaysia atas Penembakan Pekerja Migran
Dia tampaknya sedang berdoa. Ada satu tungku menyan serta beberapa cawan berisi sesajen. Asap pada tungku itu cukup pekat.
Bau kemenyan menyebar menyapa hidung semua tamu yang masuk area pelataran Keraton Solo malam hari itu.
Asap juga masuk ke ruangan Sasana Handrawina. Rupanya ada satu tungku di area pintu Sasana Handrawina. Adapun para tamu yang datang pada malam itu, antara lain Chairman of World Peace Forum (WPF) Din Syamsuddin, Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca Juga:
Korban Selamat Bantah Tuduhan Penyerangan dalam Insiden Penembakan WNI di Malaysia
Ada juga Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Sedangkan beberapa delegasi yang hadir, antara lain dari Vatikan, Italia, Uni Emirat Arab (UEA), Australia, Lebanon, dan Bosnia dan Herzegowina.
Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram dan GKR Pakoe Boewono (Prameswari Dalem SISKS PB XIII) satu meja dengan Din, Bambang, dan Sofyan pada acara malam itu.