Mawaka.id | Leo Koguan, pria kelahiran Indonesia berkebangsaan Amerika Serikat sukses meraup rezeki nomplok dari Elon Musk. Hasilnya, cuan itu membuat harta Koguan meningkat jadi Rp 122 triliun.
Ceritanya begini. Koguan diketahui merupakan fans berat Elon Musk yang mempertaruhkan hartanya pada Tesla. Di awal pandemi COVID-19 atau Maret 2020 lalu, dia hampir bangkrut ketika pasar ekuitas jatuh.
Baca Juga:
Pemerintah Telah Salurkan BSU Kepada 8,4 Juta Tenaga Kerja
Saat itu, Leo Koguan menjual sebagian besar portofolio sahamnya. Saham-saham miliknya yang dijual antara lain Baidu, Nvidia, China Mobile, dan Nio. Hasil penjualan saham itu kemudian digunakannya untuk membeli saham Tesla, untuk investasi jangka panjang di masa pandemi.
Sebagai direktur non-perusahaan yang memiliki kurang dari 5% kepemilikan saham Tesla yang beredar, Leo Koguan tidak muncul dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa Tesla.
Mengingat saham Tesla itu dan sahamnya di perusahaan IT swasta SHI International, Forbes memperkirakan kekayaan Koguan mencapai US$ 8,6 miliar atau setara Rp 122 triliun (kurs Rp 14.200).
Baca Juga:
Airlangga Hartarto Dukung Talenta Baru Industri Musik Tanah Air Go Internasional
Koguan juga bersikeras bahwa dia tidak peduli dengan kekayaannya dan cenderung menghabiskan waktunya untuk penelitian. Keyakinan Koguan kepada Tesla juga didasarkan pada kekaguman pada Elon Musk.
"Saya menganggap diri saya sebagai fanboy Elon. Saya akan mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya orang yang saya hormati di bumi," ujarnya.
Miliarder kelahiran Indonesia yang berusia 66 tahun itu mengaku dirinya tergila-gila dengan fisika dan menerapkan teori KQID Time Engine-nya, untuk memperdagangkan opsi Tesla.