MAWAKA.ID | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini inflasi Indonesia sebesar 5,95% masih relatif terjaga jika dibandingkan negara lain.
Hal ini tidak terlepas dari kinerja pemerintah dalam menjaga kestabilan harga barang dan daya beli masyarakat,
Baca Juga:
Menko Luhut Larang Masuk WNA Bermasalah ke RI
“Saya kira manajemen yang dibuat pemerintah lewat Kementerian Keuangan maupun Bank Indonesia sudah sangat bagus membuat inflasi masih di 5,95%. Tadinya kalau harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik inflasi diprediksi di kisaran 6%, tetapi saat harga BBM naik dengan manajemen yang bagus harga-harga bisa ditekan inflasinya,” ucap Luhut dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center pada Rabu (12/10).
Mengutip data BPS pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17% secara month to month. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2022 sebesar 4,84% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 5,95%.
Menurut Luhut ketidakpastian ekonomi global tercermin dari volatilitas harga komoditas dunia.
Baca Juga:
Ada Investor Baru, Menko Luhut Pastikan PLN Tak Akan Kelebihan Pasokan Listrik Lagi
Dia mengatakan harga komoditas minyak mentah naik lagi dan sudah dekat US$ 100 tetapi harga-harga komoditas andalan seperti batu bara dan minyak sawit mulai menurun, hal tersebut harus dicermati dengan baik.
“Kita bertumpu pada komoditas minyak komoditas , batu bara, dan beberapa komoditas lain yang menambah penerimaan negara. Tetapi pada sisi lain harga minyak naik sekarang sudah dekat US$ 100 menurut hemat saya ini perlu kita waspadai bersama,” kata Luhut.
Pemerintah telah memberikan tiga jenis bantuan sosials kepada masyarakat sebagai bantalan dari dana pengalihan subsidi energi.