Wasis berpendapat jika memang ingin memposisikan diri sebagai simbol baru kekuatan politik islam, UAS masih kekurangan panggung.
Selama ini, ulama kelahiran Sumatera Utara itu populer dan memiliki basis massa di Sumatera, sementara panggung politik Tanah Air berpusat di Jawa.
Baca Juga:
2 Orang Penyebar Berita Hoax Penangkapan UAS soal Rempang Ditangkap Polisi
"Di satu sisi populer di daerah basisnya, tersebar di Sumatera, tapi kurang dapat panggung di Jawa, ini menjadi semacam paradoks. UAS juga tahu bahwa di Jawa itu sudah banyak aktor yang berpengaruh daripada dia sendiri, sehingga saya pikir UAS juga berpotensi menjadi penyeimbang," katanya.
Terpisah, Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo mengatakan dari sisi politis, UAS berpotensi mendukung pasangan yang diusung koalisi di luar pemerintahan saat ini.
Faktor lainnya, yakni pasangan yang bisa mengakomodasi kepentingan umat.
Baca Juga:
Ribuan Jamaah Antusias Hadiri Ceramah Ramadhan UAS di GOR Baturaja-Sumsel
"UAS ini punya fans base yang sangat besar. Fans base ini mendengarkan UAS, dan mungkin pilihan politik UAS akan bisa diterjemahkan sebagai sebuah mobilisasi bagi fansnya," kata Kunto. [tum]