"Kami menghormati hak prerogatif presiden seutuhnya, kami menyadari akan tantangan pemerintahan saat ini," ujar Johnny di NasDem Tower, Jakarta Pusat.
"Apabila bapak presiden melihat perlu ada penyempurnaan reposition, maka itu kita hormati," sambungnya.
Baca Juga:
Anggaran PUPR Cs Dibabat di Tahun I Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Ia pun menyebutkan perombakan kabinet mungkin dilakukan dalam rangka mengantisipasi perubahan geostrategis dan tantangan dunia terhadap Indonesia, seperti aspek pangan, energi, dan finansial.
Sebelumnya, isu reshuffle kabinet menguat usai Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno mengatakan pemerintah harus dinamis merespons permasalahan yang ada. Ia pun memberi sinyal akan ada reshuffle dalam waktu dekat.
"Sekarang tanggal berapa? Ya nanti kalau sudah ada jadwal, bocorin dikit-dikit," tutur Pratikno di Kompleks Parlemen usai rapat dengan Komisi II DPR, Kamis (2/6). [tum]