Direktur Kesehatan Global Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Pusat Medis Universitas Columbia Craig Spencer mengatakan orang yang menerima booster mungkin merasakan sakit tenggorokan. Sementara mereka sudah divaksin dua dosis punya gejala kelelahan dan batuk, namun tidak ada sesak napas.
Tidak Demam dan Kehilangan Bau serta Rasa
Baca Juga:
Fakta 'Nyeri Punggung' yang Konon Katanya Bisa Jadi Tanda Infeksi Omicron
Gejala kehilangan indera perasa dan bau kurang umum untuk Covid-19 Omicron. Selain itu juga mungkin kehilangan satu gejala lagi yakni demam.
Judith O'Donnel selaku Kepala Bagian Penyakit Menular di Penn Presbyterian Medical Center mengatakan, tidak banyak yang mengalami demam bagi orang yang terinfeksi sudah divaksin dan menerima booster. Kemungkinan gejala yang timbul adalah pilek.
"Orang yang divaksinasi punya gejala pilek, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, namun tidak demam. Jika Anda divaksinasi dan dibooster dan itu adalah gejala yang dialami, mungkin terkena Covid-19," jelasnya.
Baca Juga:
Gejala Umum Omicron: Gangguan Pencernaan, Mual dan Muntah
Tingkat Keparahan yang Berbeda
Spesialis Penyakit Menular di University of California Peter Ching-Hong mengatakan orang yang divaksinasi dan mendapatkan booster nampaknya punya gejala yang tidak terlalu parah. Selain itu juga waktu sakitnya berlangsung lebih singkat.
Dia mengatakan orang yang tidak divaksinasi akan bergejala selama lima hari atau lebih. Namun mereka yang menerima vaksin lengkap hanya punya gejala 1-2 hari.