Martabat NET | Kemungkinan terkena Covid-19 bagi orang yang sudah divaksinasi dan booster masih ada.
Tidak terkecuali terinfeksi varian baru, Omicron.
Baca Juga:
Fakta 'Nyeri Punggung' yang Konon Katanya Bisa Jadi Tanda Infeksi Omicron
Namun kemungkinan pada kedua kelompok tersebut akan mengalami gejala yang lebih khusus dibandingkan tidak divaksinasi. Selain itu juga punya tingkat keparahan yang berbeda juga.
Berikut beberapa gejalanya, dirangkum dari laman Best Life, Selasa (1/2/2022):
Gejala Pilek
Baca Juga:
Gejala Umum Omicron: Gangguan Pencernaan, Mual dan Muntah
Menurut Maya Clark-Cutaia selaku profesor di New York University Meyers College of Nursing, orang yang sudah divaksin dan terinfeksi Omicron cenderung mengeluhkan sakit kepala, nyeri tubuh dan demam.
"Seperti pilek yang parah," ungkapnya.
Sementara sesak napas, batuk dan gejala mirip flu terjadi pada mereka yang terinfeksi namun belum divaksinasi.
Direktur Kesehatan Global Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Pusat Medis Universitas Columbia Craig Spencer mengatakan orang yang menerima booster mungkin merasakan sakit tenggorokan. Sementara mereka sudah divaksin dua dosis punya gejala kelelahan dan batuk, namun tidak ada sesak napas.
Tidak Demam dan Kehilangan Bau serta Rasa
Gejala kehilangan indera perasa dan bau kurang umum untuk Covid-19 Omicron. Selain itu juga mungkin kehilangan satu gejala lagi yakni demam.
Judith O'Donnel selaku Kepala Bagian Penyakit Menular di Penn Presbyterian Medical Center mengatakan, tidak banyak yang mengalami demam bagi orang yang terinfeksi sudah divaksin dan menerima booster. Kemungkinan gejala yang timbul adalah pilek.
"Orang yang divaksinasi punya gejala pilek, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, namun tidak demam. Jika Anda divaksinasi dan dibooster dan itu adalah gejala yang dialami, mungkin terkena Covid-19," jelasnya.
Tingkat Keparahan yang Berbeda
Spesialis Penyakit Menular di University of California Peter Ching-Hong mengatakan orang yang divaksinasi dan mendapatkan booster nampaknya punya gejala yang tidak terlalu parah. Selain itu juga waktu sakitnya berlangsung lebih singkat.
Dia mengatakan orang yang tidak divaksinasi akan bergejala selama lima hari atau lebih. Namun mereka yang menerima vaksin lengkap hanya punya gejala 1-2 hari.
Orang Tidak Divaksin Dirawat di Rumah Sakit
Mereka yang tidak divaksin berisiko untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Meskipun tim ilmuwan di Case Western Reserve University menemukan risiko pada Omicron di AS setengah dari Delta, tapi masih memungkinkan terutama pada orang yang tidak divaksinasi.
Sementara menurut Daniel Griffin selaku spesialis penyakit menular di ProHealth New York, orang yang tidak divaksin mendapatkan penyakit lebih sistematik seperti pneumonia dengan Omicron.
"Faktanya saya belum merawat orang yang dibooster di rumah sakit saat ini dengan Covid, menunjukkan mereka adalah pasien rawat jalan dan sembuh di rumah," kata Griffin. [tum]