Jokowi menekankan pembelian barang impor hanya menguntungkan produsen luar negeri. Artinya, dana yang seharusnya bisa menggerakkan perekonomian dalam negeri, justru dinikmati oleh asing.
"Kalau ini tidak dilakukan sekali lagi, bodoh banget kita ini," tegasnya.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Pernyataan Jokowi tersebut langsung disambut riuh tepuk tangan dari peserta yang hadir. Namun, Jokowi mengatakan. "Jangan tepuk tangan."
Eks Gubernur DKI Jakarta itu heran setelah mengetahui bahwa masih ada kementerian, pemerintah daerah, atau BUMN yang mengimpor CCTV, seakan industri dalam negeri tidak bisa memproduksinya.
"Apa-apaan ini? Dipikir kita bukan negara maju buat CCTV saja beli impor," kata Jokowi.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Jokowi juga menyentil seragam hingga sepatu tentara dan polisi yang berasal dari luar negeri. Bahkan, impor tempat tidur rumah sakit dan alat kesehatan tak luput dari amarah Jokowi yang langsung diarahkan ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Tak sampai di situ, Jokowi juga dibuat jengkel setelah mengetahui impor alat sistem pertanian. Eks Gubernur DKI Jakarta itu heran, pasalnya alat yang diimpor tidak memiliki teknologi tinggi dan kualitasnya tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki di dalam negeri.
"Alat mesin pertanian, traktor kaya gitu bukan hi-tech saja impor, jengkel saya. [...] Pensil, kertas, saya cek, impor. Pulpen. Apa ini? Kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih?," kata Jokowi.