Martabat NET | Kejengkelan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tumpah saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan direksi BUMN dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Menyadur dari CNBC Indonesia, dalam acara yang digelar di Bali itu, Jokowi sampai-sampai mengeluarkan unek-uneknya dengan menyebut kata bodoh, hingga melarang peserta yang hadir bertepuk tangan di kala dirinya berbicara.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Mulanya, Jokowi merasa sedih karena mengetahui belanja pengadaan barang dan jasa kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN mayoritasnya adalah barang-barang impor.
Padahal, alokasi anggaran yang dimiliki pemerintah pusat, daerah dan BUMN tergolong besar. Pemerintah pusat memiliki anggaran barang dan jasa sebesar Rp 526 triliun, pemerintah daerah Rp 535 triliun, dan BUMN sebesar Rp 420 triliun.
Namun, Jokowi baru mengetahui realisasi belanja barang dan jasa dari dalam negeri atau pembelian barang Indonesia baru mencapai Rp 214 triliun per hari ini, atau setara Rp 14% dari total anggaran sebesar Rp 1.481 triliun.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Ini kalau kita gunakan, enggak usah muluk-muluk dibelokkan 40% saja, 40% itu bisa men-trigger growth ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71%, BUMN 0,4%," kata Jokowi.
Jokowi menyebut, seharusnya kementerian dan BUMN tak perlu repot mencari investor atau sumber pendanaan untuk mendongkrak ekonomi. Menurutnya, perekonomian akan tumbuh jika anggaran pengadaan barang dan jasa dirasakan pelaku UMKM.
"Kok gak kita lakukan? Bodoh sekali kita tidak melakukan ini. Malah beli barang impor mau kita terus-terusan? Ndak. Ndak bisa," tegasnya.
Jokowi menekankan pembelian barang impor hanya menguntungkan produsen luar negeri. Artinya, dana yang seharusnya bisa menggerakkan perekonomian dalam negeri, justru dinikmati oleh asing.
"Kalau ini tidak dilakukan sekali lagi, bodoh banget kita ini," tegasnya.
Pernyataan Jokowi tersebut langsung disambut riuh tepuk tangan dari peserta yang hadir. Namun, Jokowi mengatakan. "Jangan tepuk tangan."
Eks Gubernur DKI Jakarta itu heran setelah mengetahui bahwa masih ada kementerian, pemerintah daerah, atau BUMN yang mengimpor CCTV, seakan industri dalam negeri tidak bisa memproduksinya.
"Apa-apaan ini? Dipikir kita bukan negara maju buat CCTV saja beli impor," kata Jokowi.
Jokowi juga menyentil seragam hingga sepatu tentara dan polisi yang berasal dari luar negeri. Bahkan, impor tempat tidur rumah sakit dan alat kesehatan tak luput dari amarah Jokowi yang langsung diarahkan ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Tak sampai di situ, Jokowi juga dibuat jengkel setelah mengetahui impor alat sistem pertanian. Eks Gubernur DKI Jakarta itu heran, pasalnya alat yang diimpor tidak memiliki teknologi tinggi dan kualitasnya tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki di dalam negeri.
"Alat mesin pertanian, traktor kaya gitu bukan hi-tech saja impor, jengkel saya. [...] Pensil, kertas, saya cek, impor. Pulpen. Apa ini? Kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih?," kata Jokowi.
"Jangan-jangan kita enggak kerja detail, sehingga enggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop," tegasnya.
Dalam video tersebut, Jokowi bahkan terlihat sampai menunjuk kepala sendiri seakan mengisyaratkan kejengkelan karena tak lagi memiliki kata-kata melihat kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan BUMN yang kerap membeli barang impor.
"Uang-uang kita sendiri, uang APBN kita sendiri, uang rakyat kita sendiri kok dibelikan barang impor. Itu kadang-kadang gimana toh? Geregetan saya," kata Jokowi. [tum]