Martabat NET | Kejengkelan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tumpah saat memberikan pengarahan kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan direksi BUMN dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Menyadur dari CNBC Indonesia, dalam acara yang digelar di Bali itu, Jokowi sampai-sampai mengeluarkan unek-uneknya dengan menyebut kata bodoh, hingga melarang peserta yang hadir bertepuk tangan di kala dirinya berbicara.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Mulanya, Jokowi merasa sedih karena mengetahui belanja pengadaan barang dan jasa kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN mayoritasnya adalah barang-barang impor.
Padahal, alokasi anggaran yang dimiliki pemerintah pusat, daerah dan BUMN tergolong besar. Pemerintah pusat memiliki anggaran barang dan jasa sebesar Rp 526 triliun, pemerintah daerah Rp 535 triliun, dan BUMN sebesar Rp 420 triliun.
Namun, Jokowi baru mengetahui realisasi belanja barang dan jasa dari dalam negeri atau pembelian barang Indonesia baru mencapai Rp 214 triliun per hari ini, atau setara Rp 14% dari total anggaran sebesar Rp 1.481 triliun.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
"Ini kalau kita gunakan, enggak usah muluk-muluk dibelokkan 40% saja, 40% itu bisa men-trigger growth ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71%, BUMN 0,4%," kata Jokowi.
Jokowi menyebut, seharusnya kementerian dan BUMN tak perlu repot mencari investor atau sumber pendanaan untuk mendongkrak ekonomi. Menurutnya, perekonomian akan tumbuh jika anggaran pengadaan barang dan jasa dirasakan pelaku UMKM.
"Kok gak kita lakukan? Bodoh sekali kita tidak melakukan ini. Malah beli barang impor mau kita terus-terusan? Ndak. Ndak bisa," tegasnya.