Di sisi lain, dia bilang, NasDem kemungkinan bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Demokrat akan mencalonkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Memang pada saat itu komunikasi antara PKS dengan Golkar agak terkendala ya, tapi dalam konteks KIB, Golkar kita tidak memaksakan walaupun di internal Golkar bulat ya. Tapi kemudian kami punya kesepakatan bahwa tahapan itu akan kita bahas di akhir," ujar dia.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Lamhot yakin, PKS pada akhirnya bakal gabung dengan KIB. Sebab, poros NasDem dan Demokrat menurut dia, tengah memaksakan capresnya masing-masing. Beda dengan KIB.
"Demokrat masih memaksakan AHY, ya sementara PKS dan NasDem juga sudah punya pasangan masing-masing. Itulah kelemahan kalau parpol selalu mematok pasangan capresnya," ujar dia.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menyatakan bahwa partainya memiliki tiga kriteria terkait tokoh yang akan dicalonkan sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
Tiga kriteria itu yakni nasionalis-religius, memiliki peluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Menurutnya, sejumlah tokoh masuk dalam kriteria itu yaitu Anies, Airlangga, Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, AHY, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Nasionalis-religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Mabruri saat dihubungi wartawan, Senin (19/9). [tum]