Martabat.WahanaNews.co | Lamhot Sinaga, Ketua DPP Partai Golkar meyakini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di pemilu 2024.
Pernyataan itu disampaikan Lamhot merespons nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang masuk dalam radar bursa calon presiden (capres) PKS di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Ia mengatakan bahwa Golkar telah membangun komunikasi dengan PKS sejak lama, meskipun belum menjalin kesepakatan untuk berkoalisi hingga sekarang.
"Tetapi seiring dengan dinamisnya fluktuasi koalisi ini ya sampai hari ini memang belum ada keterikatan antara Golkar dan PKS," kata Lamhot saat dihubungi, Selasa (20/9) dilansir dari CNNIndonesia.com.
Sebagai parpol yang telah 10 tahun berada di luar pemerintahan, ia menilai, PKS menargetkan menang di Pemilu 2024. Atas dasar itu, menurutnya, maka PKS kemungkinan akan bergabung ke dalam KIB.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
"PKS punya target bahwa Pilpres yang akan datang mereka mengusung calon yang menang. Jadi mereka ingin berada di pemerintahan, dan mungkin juga sekaligus merapat bergabung dengan KIB," ujar Lamhot.
Ia mengakui bahwa PKS tengah melakukan penjajakan koalisi dengan NasDem dan Demokrat saat ini.
Namun, menurutnya, PKS akan merapat ke KIB karena KIB belum membahas pasangan capres dan cawapres hingga saat ini, meskipun Golkar telah memutuskan untuk mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.
Di sisi lain, dia bilang, NasDem kemungkinan bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Demokrat akan mencalonkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Memang pada saat itu komunikasi antara PKS dengan Golkar agak terkendala ya, tapi dalam konteks KIB, Golkar kita tidak memaksakan walaupun di internal Golkar bulat ya. Tapi kemudian kami punya kesepakatan bahwa tahapan itu akan kita bahas di akhir," ujar dia.
Lamhot yakin, PKS pada akhirnya bakal gabung dengan KIB. Sebab, poros NasDem dan Demokrat menurut dia, tengah memaksakan capresnya masing-masing. Beda dengan KIB.
"Demokrat masih memaksakan AHY, ya sementara PKS dan NasDem juga sudah punya pasangan masing-masing. Itulah kelemahan kalau parpol selalu mematok pasangan capresnya," ujar dia.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menyatakan bahwa partainya memiliki tiga kriteria terkait tokoh yang akan dicalonkan sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Tiga kriteria itu yakni nasionalis-religius, memiliki peluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Menurutnya, sejumlah tokoh masuk dalam kriteria itu yaitu Anies, Airlangga, Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, AHY, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Nasionalis-religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Mabruri saat dihubungi wartawan, Senin (19/9). [tum]