Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Kebijakan itu kemudian menuai gelombang protes dari berbagai kalangan. Pengamat hingga masyarakat ramai-ramai mengkritik keputusan tersebut, hingga tak sedikit juga yang berencana menggelar demo dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Gantikan Budi Gunawan, Jokowi Tunjuk Herindra Jadi Kepala BIN
Hingga saat ini, sejumlah elemen masyarakat telah mengumumkan rencana demo tolak kenaikan harga BBM. Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) berencana menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara pada Senin (5/9) dan di penjuru daerah.
Puluhan ribu buruh juga diklaim akan melakukan aksi unjuk rasa di 33 provinsi pada Selasa (6/9). Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan aksi tersebut bakal berpusat di gedung DPR RI, diikuti buruh di berbagai daerah seluruh Indonesia.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa juga telah berlangsung di sejumlah daerah dalam dua hari terakhir. Beberapa di antaranya yakni demo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (3/9) dan demo ratusan mahasiswa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Minggu (4/9). [tum]