Menurut Ubaidillah penemuan Perahu Kuno di desanya menjadi penting, karena dari hasil penelitian yang pernah dilakukan ternyata diketahui perahu itu diperkirakan dibuat pada abad ke-7. Sampel penelitian diambil dari karbon pada tali ijuk yang ada di dalam perahu.
"Penemuan ini penting bagi kami karena setelah diteliti oleh peneliti dari Balai Arkeologi Jogja, di situ juga ada peneliti dari Perancis Profesor Pierre Y Manguin. Dari ijuknya yang untuk mengikat itu diteliti dari uji karbon, itu ternyata bahwa kira-kira perahu ini dibuat pada abad ke-7, lebih tua dari Candi Borobudur, kalau Candi Borobudur sekitar abad ke-8," imbuh Ubaidillah.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, keseluruhan bagian perahu kuno itu terbuat dari kayu ulin. Kondisinya memang sudah keropos. Namun, bagian-bagian perahu itu masih terhitung lengkap dan utuh.
Perahu kuno itu memiliki ukuran panjang 15 meter dan lebar 5 meter. pembuatannya menggunakan teknologi penyambungan antar papan, teknik papan ikat dan kupingan pengikat.
Diduga, pada masa lalu perahu itu digunakan sebagai moda transportasi perdagangan.(jef)