Jurnalmaritim.id | Pemerintah melalui program Nawa Cita menggagas penguatan jati diri bangsa Indonesia sebagai negara maritim dengan visi mengembalikan kejayaan maritim.
Dan salah satu langkahnya adalah tengah dipersiapkan sumber daya manusia (SDM) dibidang transportasi laut yang mumpuni.
Baca Juga:
Hari Maritim Nasional ke-58, Presiden Jokowi: Cara Kita Melihat Laut Harus Berubah
Untuk itu, kampus Kementerian Perhubungan, Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta meminta lulusannya membantu mewujudkan agar Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur BP3IP Jakarta, Ahmad pada saat pelantikan perwira transportasi pelayaran ke-59 di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dengan mengusung tema "Through the 59th Bon Voyage We Are Committed to Rebuilding Indonesia Maritime", dirinya menekankan pentingnya SDM yang kompeten dan unggul untuk mewujudkan transportasi yang terkoneksi, andal, selamat, aman dan nyaman serta mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Baca Juga:
Pemerintah Belum Fokus Wujudkan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia
"Sejak awal pemerintahan, Presiden Jokowi dengan program Nawa Cita telah menggagas penguatan jati diri Indonesia sebagai negara maritim. Presiden juga memiliki visi untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia yang dapat dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim. Untuk itu kami mengharapkan para lulusan perwira transportasi dapat membantu mewujudkan program pemerintah tersebut," kata Ahmad ditulis Senin (4/4/2022).
Ia juga menambahkan bahwa di awal tahun 2022 ini, Presiden Jokowi menetapkan misi Indonesia menjadikan poros maritim dunia dilanjutkan.
Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden (Perpres) No. 34 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia Tahun 2021-2025.
Aturan ini melanjutkan dari Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.
"Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi berharap agar seluruh pihak terkait dapat berpartisipasi aktif mendukung misi program tersebut. Termasuk para lulusan kampus yang ada dibahwa kementerian, dimana BP3IP ada dalamnya," kata Ahmad.
Dirinya juga menjelaskan dalam rangka membangkitkan dunia maritim Indonesia, diperlukan peningkatan industrialisasi, penyiapan SDM yang unggul, sarana prasarana yang berbasis teknologi, serta dukungan good governance dan regulasi serta iklim investasi yang kondusif.
Untuk menunjang hal tersebut diperlukan SDM yang unggul dalam memenuhi kebutuhan transportasi yang terkoneksi, andal, selamat, aman, dan nyaman.
"Karenanya, BP3IP adalah salah satu lembaga diklat kepelautan milik pemerintah yang bergerak dalam pelayanan jasa pendidikan pelaut sebagaimana yang tertuang dalam tugas dan fungsi BP3IP berdasarkan KM 58 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja BP3IP dan berniat untuk terus menjadi penyedia jasa pendidikan kepelautan yang berkualitas sebagaimana tergambar dalam visi, misi dan komitmen manajemen BP3IP," kata pria yang pernah menjabat sebagai DirekturKesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penyelenggaraan BP3IP Jakarta, P. Marcello Lopulalan menjelaskan bahwa Bon Voyage ke 59 ini pihanya pada melantik 62 orang perwira transportasi.
Itu terdiri dari 39 wisudawan lulusan program Diklat Pelaut Tingkat I Keahlian Nautika dan 23 wisudawan Diklat Pelaut Tingkat I Keahlian Teknika.
"Para lulusan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga berhak mendapatkan Surat Pendidikan dan Pelatihan Kepelautan (SPPK) Tingkat I Nutika dan Teknika, serta sertifikat keahlian pelaut berupa Certificate of Competency (COC) dan Certificate of Endorsement (COE) yang sangat dibutuhkan untuk bekerja di atas kapal," katanya.
Marcello juga menjelaskan bahwa sebagai salah satu lembaga diklat yang mencanangkan motto Terunggul dan Terdepan pihaknya senantiasa bekerja keras dan melayani dengan senang hati untuk menjadi mitra terpercaya dan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada para pelaut maupun pengguna jasa lainnya.
Dalam berperan serta untuk menciptakan lulusan diklat pelaut unggulan. [jat]