Calon anggota selalu dikagetkan dengan kegiatan tiba-tiba tak terduka seperti berenang laut saat malam, senam perahu karet dan dayung.
Para siswa kadang hanya tidur sebentar lantas 10 menit kemudian sudah disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau latihan fisik dari instruktur.
Baca Juga:
PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat "Wartawan Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tau Persoalan dan Tidak Bikin Berita Awal"
Tujuannya, agar seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak, dan dalam tekanan fisik dan mental. Tantangan adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah.
Salah satu ujian yang cukup keras yaitu dilepas di tengah laut. Para calon anggota Kopaska ini akan dilepas ke tengah laut tanpa dibekali tabung oksigen. Mereka harus berenang hingga mencapai pinggir pantai.
Calon anggota Kopaska juga mendapat ground training yang meliput mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki.
Baca Juga:
Silaturahmi dengan Wartawan, Ini Kata Danlantamal XIV Sorong
Tak hanya itu, mereka juga akan dilatih melompat dari atas menara dengan ketinggian 250 kaki. Setiap pekan akan dilatih tiga kali terjung tanpa perlengkapan dan dua kali terjun dengan perlengkapan tempur.
Calon anggota Pasukan Katak juga mendapat keahlian terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan heli yang dinamai water jump.
Tahap berikutnya adalah sabotase, kontra sabotase dan intelijen tempur. Materi yang menekankan pada konsep blue jeans soldier ini dilakukan selama 2 bulan sebagai lanjutan materi serupa yang telah mereka terima pada tahap Komando.