Pernyataan Presiden Jokowi itu, menurut Capt. Hakeng seharusnya bisa diletakkan sebagai milestone bentuk perubahan paradigma Indonesia dari sebuah negara agraris dan kembali kepada jatidiri sejatinya, yaitu negara maritim.
Selama ini, kata kata dia, kita sebagai bangsa telah memunggungi laut.
Baca Juga:
Pertamina Capai Target Keberagaman Pekerja, Terus Perkuat Komitmen Jadi Perusahaan Inklusif
“Bagi saya sebagai seorang yang berkecimpung di dunia maritim, seruan Presiden RI tersebut sangat bagus. Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia,” katanya.
Dia menyebut Indonesia mempunyai lebih dari 17.500 pulau, yang disatukan oleh laut. Jadi, tidak berlebihan bila Indonesia disebut sebagai negara maritim terbesar di dunia, dikarenakan 75 persen wilayah Indonesia adalah lautan.
Oleh karena luasnya lautan yang dimiliki Indonesia serta letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan dan perlintasan kapal-kapal dunia, kata dia, maka Indonesia berpotensi menjadi Poros Maritim Dunia.
Baca Juga:
Satpam Apartemen di Bekasi Ngejoprak Dikeroyok Pemuda Mabuk
“Untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia, maka dibutuhkan peran Pemuda. Poros maritim dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur,” katanya.
Dengan begitu, kita dapat mengembalikan jati diri kita sebagai bangsa maritime. Selanjutnya, melakukan pengamanan kepentingan serta menjaga keamanan wilayah maritim kita.
Selain itu, penting untuk memberdayakan potensi maritim demi mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia ke depannya.