Penembakan rudal C-705 ini merupakan bagian dari pelaksanaan latihan operasi laut gabungan dalam menghancurkan kekuatan armada laut lawan, agar keunggulan laut dapat dicapai.
“Keunggulan laut merupakan kunci utama dalam melaksanakan operasi gabungan TNI selanjutnya.” terangnya.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Kepala staf Angkatan Laut Laksaman TNI Yudo Margona, S.E., M.M. memimpin langsung penembakan rudal C-705 dari PIT KRI I Gusti Ngurah Rai 332 dengan memberikan otorisasi penembakan kepada Dan KRI Clurit 641 dan KRI Kujang-642 melalui Dansatgas Penembakan Senjata Strategis.
“Otorisasi saya berikan, laksanakan Penembakan Rudal C-705”, Perintah Kasal dari ruang PIT KRI GNR-332 Rudal meluncur dari Kedua Kapal tersebut dengan sempurna, 4 menit kemudian “HIT” menghantam kapal ex. KRI Balikpapan yang telah “commisioned” (pensiun dari kedinasan Alutsista TNI AL).” jelas sumber.
Tidak menunggu lama ex. KRI Balikpapan tenggelam akibat hantaman 2 Rudal C-705 dari KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
ex. KRI Balikpapan adalah jenis kapal tanker dengan bobot 991.39 ton, panjang 69.5 meter dan lebar 9.6 meter.
“Bravo Zulu” (pujian dan penghargaan khas TNI AL) disampaikan oleh Kepala Staf AL kepada para prajurit TNI AL yang terlibat latihan khususnya KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642, usai menyaksikan secara langsung hasil ledakan ex. KRI Balikpapan saat kena hantaman Rudal C-705. [jat]