Jurnalmaritim.id | Potensi maritim dan perikanan tangkap maupun budidaya ikan tawar di Jawa Barat sangat besar.
Itu disebabkan Jawa Barat berhadapan dengan sisi Laut Jawa di Utara dan Laut Hindia di Selatan dengan panjang pantai sekitar 817 km dan luas perairan wilayah laut sepanjang 16.450 km.
Baca Juga:
73 Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Terima Bantuan Uang Kuliah dari Bank Indonesia
Jajaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Barat bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Barat gelar Sarasehan Ekonomi Jawa Barat sebagai salah satu rangkaian kegiatan West Java Economic Society (WJES) 2022, Rabu (29/6/2022.
Seri pertama sarasehan ini bertajuk “Menakar Potensi Sektor Maritim dan Perikanan sebagai Penopang Kemajuan Ekonomi Jawa Barat” dan nantinya akan dilanjutkan dengan sarasehan serupa untuk wilayah Jawa Barat bagian Selatan.
Kegiatan yang dihelat di gedung kantor Bank Indonesia Cirebon ini diselenggarakan untuk memajukan ekonomi wilayah Jawa Barat bagian Utara (Ciayumajakuning), terutama melalui potensi sektor maritim dan perikanan.
Baca Juga:
Pemerintah Luncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan Untuk Percepat Inklusi Keuangan
Menurut Jeffri Dwi Putra, Direktur Perwakilan BI Jawa Barat, potensi perikanan ini tidak hanya berhenti pada perikanan tangkap dan budidaya, namun juga memiliki potensi forward linkage yang besar terhadap industri makanan dan minuman, antara lain pengembangan industri pangan berbasis perikanan.
Potensi ekspor komoditas perikanan juga cukup tinggi, kata Jeffri, pada triwulan II 2022, pangsa ekspor fishing terhadap total ekspor sektor pertanian Jawa Barat mencapai 10,6% dengan pertumbuhan mencapai 57,92% (yoy).
Menunjukkan urgensi untuk terus mendorong potensi ekspor komoditas sektor potensial seperti fishery, di tengah indekator kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat Ciayumajakuning yang perlu terus ditingkatkan.