Maka, peran desa sebagai basis ketahanan pangan harus terus diperkuat. Lebih dari itu, harus ada upaya untuk meningkatkan produktivitas desa.
Maka, membangun desa secara berkelanjutan menjadi konsekuensi logis untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan di desa. Dengan pendekatan dan kebijakan seperti itu, target ketahanan pangan negara-bangsa bisa terwujud kendati perubahan iklim merusak pola tanam dan panen.
Baca Juga:
Tinjau Bendung Karangtalun, Menteri Dody Optimalkan Infrastruktur Irigasi untuk Dukung Ketahanan Pangan
Untuk mewujudkan target itu, peran manusia atau masyarakat desa yang kuat, tangguh dan cerdas tentu saja menjadi yang utama.
Mengingat peran masyarakat desa yang demikian strategis itu, PPHN memerintahkan penyelenggara pemerintahan, baik di pusat maupun daerah, segera dan terus bekerja keras menghapus kemiskinan di desa, mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, memastikan tersedianya air bersih, menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau hingga menyediakan sarana pendidikan dan tenaga pengajar yang memadai.
Untuk mendukung kegiatan produktif, masyarakat desa tidak boleh lagi kesulitan mendapatkan energi. Bahkan desa harus dilengkapi infrastruktur yang memadai dan sesuai kebutuhan, seperti jalan, jembatan, hingga daya listrik. Semua ini sudah ditetapkan dan menjadi tujuan serta target TPB. Di era digitalisasi sekarang, semua desa pun hendaknya sudah terjangkau jaringan internet.
Baca Juga:
Wamen Diana: Pembangunan Bendungan yang Merata Penting untuk Dukung Swasembada Pangan, Energi, dan Air
Menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, saat ini ada 83.381 desa yang tersebar di 34 provinsi. Berkat kebijakan Dana Desa, banyak desa sudah dan terus membangun. Namun, tidak sedikit pula desa yang tetap masih memerlukan perhatian.
Dalam kasus-kasus tertentu, persoalan yang mengemuka di desa bahkan tak jarang memerlukan intervensi, baik dari pemerintah provinsi/kabupaten maupun dari pusat.
Contoh kasus paling relevan adalah kedatangan enam wakil warga desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, di Istana Merdeka pada pekan pertama Desember 2021. Membawa oleh-oleh satu truk buah jeruk, mereka datang menemui Presiden Joko Widodo untuk sekadar menyampaikan aspirasi warga yang memohon perbaikan jalan di desa mereka.