Forjasida.id | Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN) mengajak dan mendorong semua elemen masyarakat peduli pada pembangunan berkelanjutan semua desa.
Selain memajukan kualitas kehidupan masyarakatnya, tujuan strategis lain dari pembangunan berkelanjutan pada semua desa adalah mewujudkan dan memperkuat target ketahanan pangan negara-bangsa, dengan merawat dan melindungi kemurnian serta kesuburan lahan pertanian semua jenis tanaman pangan.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
Demi mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera, PPHN mewajibkan penyelenggara pemerintahan untuk konsisten dan mempercepat realisasi tujuan dan target yang telah disepakati dalam dokumen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). Program dan agenda TPB bagi masyarakat pedesaan pun sudah sangat jelas.
Dan, untuk merawat serta melindungi kemurnian serta kesuburan lahan pertanian aneka ragam jenis tanaman pangan di semua desa, PPHN menetapkan alih fungsi lahan tanaman pangan di semua desa harus dihentikan, untuk dan demi alasan apa pun.
Rekomendasi atau ketetapan PPHN tentang pembangunan berkelanjutan di desa itu berpijak pada fakta bahwa perubahan iklim menghadirkan ancaman nyata berupa turunnya produktivitas lahan pertanian tanaman pangan. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun sudah mengingatkan komunitas global akan potensi krisis pangan.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Hari-hari ini, masyarakat di beberapa negara sudah menghadapi krisis pangan akibat gagal panen. Di dalam negeri, masyarakat pun sudah merasakan kecenderungan itu saat harga kacang kedelai melonjak akibat minimnya pasokan dari negara eksportir.
Memang, perubahan iklim yang cenderung destruktif terhadap sektor pertanian tanaman pangan mengharuskan dan mendorong semua negara untuk merumuskan strategi baru tentang ketahanan pangan. Bahkan, seperti pernah diungkap Presiden Joko Widodo, sudah 22 negara yang menghentikan ekspor bahan pangan guna mengamankan kepentingan konsumsi masyarakat di dalam negerinya .
Dalam konteks ketahanan pangan Indonesia sekarang dan di masa depan, perhatian seluruh elemen masyarakat tentu saja harus fokus pada peran desa-desa di seluruh pelosok nusantara. Tidak hanya beras, sayuran dan buah, bahkan tanaman rempah-rempah untuk penyedap masakan pun semuanya berasal dari lahan pedesaan yang subur.