Forjasida.id | PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan perusahaan konstruksi milik negara ini yang sebelumnya bergerak cepat melakukan tanggap darurat bencana dengan menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban para korban, kini turut berkontribusi mewujudkan hunian untuk korban dengan membangun hunian tetap (huntap) yakni Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
“Ya, bersama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kami membangun rumah tahan gempa ini dengan menggunakan Panel RISHA. Nantinya kami akan menuntaskan kurang lebih sebanyak 1.110 unit hunian dengan luas bangunan 6x6m,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Baca Juga:
BUMN Bangun Hunian untuk ASN dan Pegawai Hankam di IKN
Ditambahkannya, rancang desain denah hunian tetap dengan tipe 36 ini dibangun pada tanah seluas 10x14 meter untuk setiap Kepala Keluarga (KK).
Nantinya, RISHA ini juga telah dilengkapi fasilitas berupa kamar mandi, kamar tidur dan ruang multiguna untuk ruang tamu serta ruang keluarga.
Mulai dikerjakan pada Februari ini dan sudah terbangun dengan ter-install panel risha 100% ada 139 unit, dan proses pasang ada 93 unit. Proyek inipun ditargetkan rampung sebelum fase transisi darurat berakhir, yakni akhir April 2022.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Kecewa, Proyek Kantor Gubernur Belum Selesai oleh Kontraktor
Tak hanya membangun huntap untuk warga korban bencana yang terjadi di akhir tahun lalu di Jawa Timur, BUMN konstruksi yang dikenal terunggul dalam pembangunan bendungan ini juga telah melakukan pembersihan Jalan Nasional Ruas Bts. Kabupaten Malang - Bts. Kabupaten Lumajang; pembangunan jembatan gantung untuk pejalan kaki; penanganan jalan alternatif Ruas Pasirian-Tempusari; rekonstruksi Jalan Nasional Link 062; dan clearing lokasi Huntara (Hunian Sementara) dan Huntap dengan luas total 80 Hektar.
Sebagai tambahan informasi, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 ini mengakibatkan banyaknya tempat tinggal warga, kendaraan yang tertimbun abu vulkanik, sehingga banyak warga yang mengungsi dan menjadi korban jiwa.
Adapun bantuan yang tanggap dan langsung diterjunkan (5/12) yaitu alat berat untuk memudahkan proses evakuasi korban berupa delapan excavator, satu loader, lima dump truck, tiga buldoser serta dua unit mobil ambulans yang bersiap di lokasi.