Forjasida.id | PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan perusahaan konstruksi milik negara ini turut berkontribusi mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur-infrastruktur besar.
Salah satunya adalah pembangunan jalan tol yaitu Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau yang biasa disebut dengan Tol Cisumdawu. Menghubungkan Bandung hingga Bandara Kertajati di Majalengka, tol ini merupakan tol berterowonga kembar pertama di Indonesia.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
“Pada pengerjaan tol ini Brantas Abipraya tidak hanya sebagai kontraktor, namun juga berperan sebagai investor. Ini dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan kami mengantongi 24 persen kepemilikan saham pada join venture tersebut,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Dikatakannya lagi, tol ini juga memiliki pemandangan terindah karena dikelilingi oleh tiga gunung vulkanik, diantaranya Gunung Tampomas, Gunung Manglayang dan Gunung Patuha.
Tol sepanjang kurang lebih 62 kilometer ini terdiri dari enam seksi, meliputi Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 kilometer. Seksi 1 ini telah rampung dan sudah beroperasi sejak akhir Januari lalu. Selanjutnya Seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer. Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 kilometer. Seksi 5A dan 5B Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 kilometer. Seksi 6A dan 6B Ujungjaya-Dawuan sepanjang 6,6 kilometer.
Pada Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai bagian dari Viability Gap Fund.
Hal ini dilakukan untuk menaikkan kelayakan investasi jalan tol tersebut. Sedangkan untuk Seksi 3 sampai Seksi 6, dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BPJT) dan PT Citra Karya Jalan Tol (PT CKJT).