Selanjutnya, kita mulai menafsirkan semua informasi yang kita terima dari lawan komunikasi kita itu. Dalam hal ini akan muncul cara kita untuk menafsirkan informasi ini sedikitnya ada tiga faktor, yaitu:
(1) informasi itu sendiri, misal ucapan yang keluar dari lawan komunikasi kita,
Baca Juga:
Dilantik Jadi PJ Gubernur, Agus Fatoni: Memimpin Sumut dengan Pengalaman dan Komitmen
(2) dugaan yang menyebabkan tingkah lakunya; misal ia mengeluarkan kata-kata kasar, mungkin sedang ada masalah yang tidak bisa diungkapkannya,
(3) sudut pandang kita sendiri; misal, kita punya keyakinan bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan, dan manusia tidak ada yang sempurna.
3. Feeling (Mengalami Perasaan)
Atas reaksi spontan terhadap penafsiran kita terima dari lawan komunikasi akan mengalami perasaan tertentu. Biar lebih mudah dipahami, melanjutkan contoh di atas, misalnya kita akan merasa kasihan pada lawan komunikasi kita itu.
Baca Juga:
5 Tips Ampuh Mendidik Anak yang Memiliki Sifat Keras Kepala, Orangtua Mesti Tahu!
4. Intending (Menanggapi)
Setelah itu kita akan bergerak untuk lebih serius menanggapi perasaan kita itu. Dalam diri kita akan terbentuk intensi yang menggerakkan dan mengarahkan kita untuk berbuat sejalan dengan perasaan kita.
Intensi inilah yang membimbing tingkah yang akan kita lakukan sebagai bentuk pengungkapan perasaan kita. Jadi, sesudah merasa kasihan, maka akan ada rasa ingin menolong lawan komunikasi kita.