"Itu bukan harga yang sebenarnya. Bukan harga keekonomian. Itu harga yang disubsidi oleh pemerintah," kata Jokowi pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara Jakarta, Kamis 18 Agustus 2022.
Lebih lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, besarnya hitung-hitungan negara di tahun ini mensubsidinya Rp 502 triliun. Meski begitu, Presiden Jokowi mengakui jika angka itu sangat besar.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Angkanya gede sekali ini yang harus kita tahu untuk apa untuk menahan, agar inflasinya tidak tinggi," jelas Presiden.
Namun demikian Presiden Jokowi memastikan, jika tidak akan selamanya negara sanggup mensubsidi kebutuhan masyarakat. Sampai sejauh mana kesanggupannya, nantinya akan diatur oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
"Tapi apakah terus-menerus APBN akan kuat? Nanti dihitung oleh Bu Menkeu," ungkap Jokowi.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Waspadai Inflasi, Jokowi Minta Jajarannya Bekerja di Atas Normal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengigatkan, betapa pentingnya cara kerja yang tidak biasa kepada jajaran kabinetnya.
Menurut dia, situasi dunia yang penuh ancaman akibat badai pandemi dan perang Ukraina dan Rusia menjadi alasan mengapa Indonesia tidak dalam posisi aman.