Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal di resume kamu, seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar. Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial kamu.
Kamu hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu. Orang-orang yang meminta lebih banyak informasi daripada yang biasanya dibutuhkan, mungkin mencari hal lain. Waspadalah terhadap iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan yang membutuhkan detail pribadi yang tidak nyaman kamu bagikan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
5. Kamu mendapatkan tawaran pekerjaan instan atau tanpa surat lamaran
Jika seseorang menghubungi kamu secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap.
Hal tersebut meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal. Tawaran pekerjaan tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
6. Meminta uang muka sebelum bekerja
Oknum lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja.
Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.