Berdasarkan ayat-ayat dan hadis di atas, dapat kita simpulkan bahwa salat kita, ibadah kita, semuanya kembali untuk diri kita sendiri. Walaupun Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk beribadah, bukan berarti Allah Ta’ala membutuhkan ibadah kita. Allah Mahakaya, Mahasempurna, dan tidak membutuhkan apapun dari ciptaan-Nya.
Maka sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk serius dan perhatian terhadap salatnya. Salat merupakan penghubung antara dirinya dan Rabbnya. Setiap muslim harus memperhatikan setiap rukunnya, kewajibannya, sunnah-sunahnya, dan apa-apa yang berkenaan dengannya. Menjalankan salat dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan. Sehingga salatnya diterima oleh Allah dan ia memperoleh balasan yang sangat besar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Baca Juga:
Usai Shalat Subuh, Seorang Remaja Dipatuk Ular di Taman Kantor Gubernur Sulbar
“Tidaklah seorang muslim yang ketika waktu salat telah tiba kemudian dia membaguskan wudunya, khusyuknya, dan salatnya, melainkan hal itu menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada seluruh waktu” (HR. Muslim). [jat]