Akhlak.id | Segala puji hanyalah milik Allah Ta’ala yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada hamba-Nya. Kenikmatan berupa dilapangkan dada untuk beriman dan mengesakan-Nya. Kenikmatan berupa diwajibkannya salat sebagai rasa tunduk terhadap kebesaran-Nya dan rasa khusyuk terhadap keagungan-Nya.
Allah mewajibkan salat setelah mewajibkan untuk mengesakan-Nya dan mengimani rasul-Nya.
Baca Juga:
Usai Shalat Subuh, Seorang Remaja Dipatuk Ular di Taman Kantor Gubernur Sulbar
Barang siapa yang menjaga salat, maka dia akan diberikan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Barang siapa yang tidak menjaga salat, maka dia akan mendapati kegelapan, kesesatan, dan kehancuran pada hari kiamat.
Keutamaan salat ini terkandung juga di dalam kalimat syahadat, asyhadu allaa ilaha illallah. Kalimat yang dengannya terbentuk agama Islam ini. Kalimat yang dengannya berdiri tegak kiblat kita. Kalimat ini adalah identitas umat muslim dan merupakan kunci menuju kehidupan akhirat yang penuh dengan keselamatan.
Salat merupakan perkara terpenting bagi seorang muslim. Pada hakikatnya, salat merupakan barometer keimanan dan keselamatan. Barang siapa yang sungguh-sungguh menjaga salat, maka salat itu akan menjaga agamanya. Barang siapa yang menyia-nyiakan salat, maka secara otomatis amalan-amalan dia yang lain pun akan ikut terbengkalai.
Baca Juga:
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total
Salat merupakan tiang dan penopang agama. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam,
“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah salat” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sedangkan syariat lain selain salat, maka itu seperti tali dan kayu penguat atau yang semisalnya. Seperti permisalan sebuah rumah yang terbuat dari ilalang yang tidak membutuhkan tiang pancang, maka rumah tersebut tidak ada apa pun yang bisa kita manfaatkan darinya. Sehingga tolak ukur diterima atau tidaknya semua amalan, bergantung erat dengan diterima atau tidaknya salat kita. Jika Allah menolak salat kita, maka gugur juga amalan kita yang lain.