Anak-anaknya berpikir jika Emmanuel bekerja sebagai pegawai kantoran seperti kebanyakan orangtua teman main mereka.
Emmanuel mengerti bahwa sulit untuk membuat anak-anaknya memahami bahwa dirinya mempunya pekerjaan yang mulia.
Baca Juga:
Raih Gelar Master SDM dari AS, Penerima Beasiswa LPDP Maria Jochu Kembali ke Papua Jadi Lurah
"Aku mengasihani diriku sendiri. Aku sadar bagaimana rasanya ketika anakmu tidak bangga dengan mu," ungkap Emmanuel seperti dilansir Manila Standard.
Lulusan SMA dari Dagupan City ini benar-benar ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Pada 2014, Emmanuel mengajukan beasiswa untuk mahasiswa yang bekerja. Beruntungnya, ia diberikan tempat untuk melanjutkan pendidikan di administrasi bisnis.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Polisi Sisihkan Gaji Demi Dirikan Sekolah Gratis Anak Yatim di Indramayu
Hidup tiba-tiba menjadi sangat sulit, karena ia harus bekerja untuk mencukupi kehidupan keluarga, kuliah, belajar, dan tugas.
Setelah tengah malam, dia akan menyiapkan makanan dan melakukan pekerjaan rumah, meninggalkan rumah pukul tiga pagi dan siap bekerja pada jam 4.45 pagi.
Lalu mengerjakan tugas dan menghadiri kelas sampai jam 9 malam. Karena jadwalnya itu, dia hampir tidak punya waktu untuk keluarganya.