Akhlak.id | Tak pernah ada kata tua untuk mengejar pendidikan. Seperti yang dialami oleh pria asal Filipina ini yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di usia 38 tahun.
Emmanuel Ricalde merupakan seorang pembersih atau pesuruh di perguruan tinggi De La Salle of Saint Benilde, Manila.
Baca Juga:
Raih Gelar Master SDM dari AS, Penerima Beasiswa LPDP Maria Jochu Kembali ke Papua Jadi Lurah
Ia pun mencuri atensi setelah hadir di acara wisuda di Philippine International Center, bukan untuk membersihkan atau menyapu lantai tapi menerima penghargaan atas kerja kerasnya sebagai sarjana Ilmu Administrasi Bisnis.
Pria berusia 38 tahun ini merupakan seorang suami dan ayah dari dua orang anak.
Emmanuel membuktikan bahwa segalanya menjadi mungkin untuk menyelesaikan sekolahnya di tengah keadaannya yang kurang menguntungkan.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Polisi Sisihkan Gaji Demi Dirikan Sekolah Gratis Anak Yatim di Indramayu
Segalanya tak mudah bagi Emmanuel, tapi dedikasinya untuk membuat keluarganya bangga dan meraih mimpinya membuat dirinya berhasil melewati waktu yang sulit.
Beberapa tahun yang lalu, anak perempuan Emmanuel yang berusia enam tahun bertanya padanya, apa yang ia lakukan untuk hidup. "Pesuruh" Jawab Emmanuel bangga.
Namun, setelah dia mengucapkan profesinya tersebut, ia menyadari mata putrinya mulai memerah dan mencoba menutupi dirinya dari rasa malu serta menahan tangisnya. Itu membuat hati Emmanuel hancur.
Anak-anaknya berpikir jika Emmanuel bekerja sebagai pegawai kantoran seperti kebanyakan orangtua teman main mereka.
Emmanuel mengerti bahwa sulit untuk membuat anak-anaknya memahami bahwa dirinya mempunya pekerjaan yang mulia.
"Aku mengasihani diriku sendiri. Aku sadar bagaimana rasanya ketika anakmu tidak bangga dengan mu," ungkap Emmanuel seperti dilansir Manila Standard.
Lulusan SMA dari Dagupan City ini benar-benar ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Pada 2014, Emmanuel mengajukan beasiswa untuk mahasiswa yang bekerja. Beruntungnya, ia diberikan tempat untuk melanjutkan pendidikan di administrasi bisnis.
Hidup tiba-tiba menjadi sangat sulit, karena ia harus bekerja untuk mencukupi kehidupan keluarga, kuliah, belajar, dan tugas.
Setelah tengah malam, dia akan menyiapkan makanan dan melakukan pekerjaan rumah, meninggalkan rumah pukul tiga pagi dan siap bekerja pada jam 4.45 pagi.
Lalu mengerjakan tugas dan menghadiri kelas sampai jam 9 malam. Karena jadwalnya itu, dia hampir tidak punya waktu untuk keluarganya.
"Mereka masih tidur setiap kali saya meninggalkan rumah, dan mereka sudah tertidur ketika saya pulang," kata Emmanuel.
Setelah empat tahun, Emmanuel berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar sarjana. Istri dan anak-anaknya pun bangga padanya.
"Jangan menyerah pada mimpimu. Selalu ingat bahwa ada harapan dan begitu kamu telah mendapatkan peluang, tangkap dan selesaikanlah," ujar Emmanuel. [jat]