2. Kekuatan Marah
Adapun kekuatan marah, maka kebagusan itu berada pada mampu mengekang dan melepaskannya menurut batas yang dibutuhkan oleh kebijaksanaan.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
3. Kekuatan Nafsu Syahwat
Demikian pula nafsu syahwat. Maka kebagusan dan kebaikannya itu bila berada dibawah isyarat kebijaksanaan, yakni isyarat akal dan syara’.
4. Kekuatan Keadilan (keseimbangan) di antara Ketiga Kekuatan Ini
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Adapun kekuatan keadilan, maka itu batas nafsu syahwat dan marah di bawah akal dan syara’. Perumpamaannya akal itu seperti orang yang memberi nasihat yang menunjukkan jalan. Dan kekuatan keadilan itu suatu kekuasaan. Perumpamaannya seperti orang yang melaksanakan yang meneruskan isyarat akal. Dan kemarahan itu yang dilaksanakan isyarat kepadanya. Perumpamaanya seperti anjing buruan.
Anjing itu memerlukan pendidikan, sehingga lari dan berhentinya itu menurut isyarat. Tidak menurut kehebatan nafsunya sendiri. Nafsu syahwat itu perumpamaannya seperti kuda yang dinaiki untuk mencari buruan. Sekali waktu kuda itu terlatih dan terdidik. Dan sekali waktu kuda itu tidk patuh terhadap majikannya.
Barang siapa yang perkara ini sama dan lurus padanya, maka ia bagus budi pekertinya secara mutlak. Dan barang siapa yang padanya hanya lurus sebagian dan tidak lurus pada bagian lainnya, maka ia bagus budi pekertinya disandarkan pada makna yang demikian khususnya. Seperti orang yang bagus sebagian mukanya dan tidak bagus pada sebagian yang lain.