Diceritakan dalam Ta’lim Muta’allim bahwa Syaikh Al-Khulwaniy, imamnya para imam, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka beliau pindah untuk beberapa lama. Dari Bukhara ke suatu pedesaan.
Semua muridnya berziarah kesana kecuali satu orang saja, yaitu syaikhul imam Al-qadli Abu Bakar Az-Zarnujiy. Setelah suatu saat bisa bertemu, beliau bertanya:
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
لماذا لم تزرنى؟ قال: كنت مشغولا بخدمة الولادة. قال: ترزق العمر، لاترزق رونق الدرس، وكان كذلك، فإنه كان يسكن فى أكثر أوقاته فى القرى ولم ينتظم له الدرس
“kenapa engkau tidak menjengukku? Jawabnya : “Maaf tuan, saya sibuk merawat ibuku” Beliau berkata: “Engkau dianugerahi panjang usia, tetapi tidak mendapat anugerah buah manis belajar.”
Lalu kenyataanya seperti itu, hingga sebagian banyak waktu Az-Zarnujiy digunakan tinggal di pedesaan yang membuatnya kesulitan belajar.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Jadi jangan sampai melakukan hal-hal yang menyakiti hati guru dan kiaimu. Lakukanlah hal yang diajarkannya untuk mendapatkan ridhanya.
Sebab barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemanfaatan yang diperoleh dari ilmu itu.