Diceritakan dalam Ta’lim Muta’allim bahwa Syaikh Al-Khulwaniy, imamnya para imam, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka beliau pindah untuk beberapa lama. Dari Bukhara ke suatu pedesaan.
Semua muridnya berziarah kesana kecuali satu orang saja, yaitu syaikhul imam Al-qadli Abu Bakar Az-Zarnujiy. Setelah suatu saat bisa bertemu, beliau bertanya:
Baca Juga:
Kasat Reskrim Polres Tanah Karo Tegaskan: BBM Subsidi Hanya untuk Masyarakat Kecil,Jangan Disalah Gunakan,Jika Ada Penyimpangan Lapor ke Polisi.
لماذا لم تزرنى؟ قال: كنت مشغولا بخدمة الولادة. قال: ترزق العمر، لاترزق رونق الدرس، وكان كذلك، فإنه كان يسكن فى أكثر أوقاته فى القرى ولم ينتظم له الدرس
“kenapa engkau tidak menjengukku? Jawabnya : “Maaf tuan, saya sibuk merawat ibuku” Beliau berkata: “Engkau dianugerahi panjang usia, tetapi tidak mendapat anugerah buah manis belajar.”
Lalu kenyataanya seperti itu, hingga sebagian banyak waktu Az-Zarnujiy digunakan tinggal di pedesaan yang membuatnya kesulitan belajar.
Baca Juga:
Tingkatkan Hubungan Strategis, Presiden Prabowo Bertolak ke Thailand Temui Pimpinan Negara
Jadi jangan sampai melakukan hal-hal yang menyakiti hati guru dan kiaimu. Lakukanlah hal yang diajarkannya untuk mendapatkan ridhanya.
Sebab barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemanfaatan yang diperoleh dari ilmu itu.