Dengan dibantu oleh dua puluh orang pegawai, dalam sehari Sugandi mampu memproduksi cicak kering hingga sekitar 40 Kilogram. Sementara jika dalam waktu satu bulan, produksinya mencapai lebih dari 1 ton.
Menurut Sugandi, cicak-cicak kering yang ia produksi tidak untuk dipasarkan di dalam negeri, melainkan untuk diekspor ke negara luar, khususnya China.
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Install Aplikasi Gratis di Hp, Bahaya Pencurian Data Pribadi
"Untuk saat sekarang harga per Kilogramnya Rp 380 ribu. Tapi itu untuk cicak kering yang dalam keadaan utuh dan ada ekornya atau istilahnya grade A. Kalau yang grade B itu harganya Rp 280 ribu. Selisih Rp 100 ribu," kata Sugandi.
"Untuk proses penjualan (cicak kering) itu diurus oleh adik saya. Saya biasa menjualnya ke China," kata dia menambahkan.
Adapun untuk kebutuhan pasokan cicak basah, Sugandi mendapatkannya dari para pengepul yang ada di beberapa daerah. Mulai dari Cirebon, Indramayu, hingga Karawang. Dari para pengepul, Sugandi membeli cicak basah seharga Rp 52 ribu per 1 Kilogram.[zbr]