"Sebagai sektor UMKM yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian di Tanah Air, saya berharap kepada Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso ini agar mendorong anggotanya untuk memanfaatkan teknologi digital, supaya berjualan secara Online atau melalui marketplace, sehingga tenaga kerja di sektor ini tetap bertahan dan bahkan kita harapkan dapat meningkat," ungkap Jokowi.
Jokowi mengatakan setiap kali berkunjung ke daerah ia melihat pedagang mie dan bakso memenuhi jalanan dan pasar-pasar. Hal itu, menurutnya sebagai tanda mie dan bakso sangat dikenal di kalangan masyarakat dan paling banyak peminatnya.
Baca Juga:
'Berstatus' Bikin Gemuk, Ternyata Segini Jumlah Kalori Mie Instan
"Sering saya juga lihat antrian di kios pedagang pasar yang antrinya panjang, karena ingin makan bakso," imbuh Jokowi.
Tidak hanya memenuhi jalanan dan pasar-pasar, mie dan bakso juga sudah ramai menjadi konten media sosial oleh para konten kreator.
"Artinya apa? Bakso menjadi salah satu makanan yang sangat dikenal di seluruh masyarakat Indonesia dan paling banyak penggemarnya," ucap Jokowi.
Baca Juga:
Singapura Tarik Mie Sedap dari Peredaran
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima yang juga Ketua Dewan Pembina Papmiso mengatakan Papmiso yang membawahi sekitar 50 ribu pedagang mie dan bakso dari 34 provinsi itu telah membentuk koperasi.
Menurut dia, awal mula koperasi ini lahir saat para pedagang diserang isu bakso tikus, bakso boraks, hingga bakso tak higenis dan tak sehat untuk dikonsumsi.
"Permintaan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk kumpul bareng di Senayan untuk makan bakso bersama seluruh anggota Papmiso supaya membangkitkan kembali semangat pedagang dan atas Inisiatif itu Papmiso membuat koperasi," tutur Aria Bima.