UMKM.WahanaNews.co | Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengungkapkan penyelenggaraan Showcase dan Business Matching II belanja barang atau jasa pemerintah untuk pembelian produk dalam negeri (PDN), diharapkan bisa mempercepat realisasi pengadaan barang dan jasa.
Business Matching dianggap penting, karena bisa mencairkan beberapa kendala yang menyebabkan produk dalam negeri belum mendapat pasar dari anggaran kementerian atau lembaga, BUMN dan pemerintah daerah.
Baca Juga:
Pusat Data Nasional Rentan Diretas, Jokowi Minta Direkam Cadang
Teten berharap, pemerintah juga bisa mendorong penyedia UMKM dan koperasi agar produknya masuk ke e-katalog sektoral dan katalog lokal, dengan target minimum 1.000 pelaku usaha per kabupaten atau kota. Hal itu sesuai dengan kebutuhan daerah.
"Memastikan satu juta produk UMKM masuk e-katalog pada tahun ini juga. Hal itu sejalan dengan penguatan Inpres Nomor 2 tahun 2022," kata Teten.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menginstruksikan seluruh kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk menghentikan pembelian barang impor dan mengoptimalisasi PDN.
Baca Juga:
Soal Peretasan PDN, Pj Wali Kota Pastikan Data Warga Kota Bekasi Aman
Kepercayaan pemerintah dan BUMN terhadap produk-produk dalam negeri akan mendorong kepercayaan dunia usaha, yang potensi permintaannya jauh lebih tinggi.
"Target selanjutnya adalah on-boarding produk UMKM dalam e-katalog. Kebijakan itu didukung dengan program pendampingan SDM, dukungan pembiayaan, sertifikasi kemitraan dan lainnya yang mendukung ekosistem yang kondusif bagi UMKM," terang Teten.
Sebagai informasi, target pembelian bagi UMKM dan koperasi adalah lebih dari Rp 400 triliun pada 2022.