UMKM.WahanaNews.co | Start-up alumni ajang Pahlawan Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 2020, CrediBook, baru-baru ini memperoleh pendanaan seri A sebesar US$ 8,1 juta atau setara Rp 115,8 miliar (kurs Rp 14.300).
Pendanaan itu dipimpin oleh Monk's Hill Ventures, dengan partisipasi Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Sejak diluncurkan pada tahun 2020 lalu, CrediBook telah mengembangkan dua layanan unggulan. Pertama, aplikasi pembukuan digital yang mencatat lebih dari 12 juta transaksi UMKM yang tersebar di wilayah kabupaten dan desa. Kedua, layanan grosir digital CrediMart, yang mampu meningkatkan omset pedagang grosir hingga 50% perhari.
CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans menjelaskan saat ini, CrediBook fokus mendigitalkan pelaku grosir lewat layanan CrediMart.
"Aplikasi CrediBook telah memudahkan pencatatan keuangan usaha. Kini kami fokus mengembangkan CrediMart, platform digital yang membantu toko grosir berjualan dan mengelola pesanan pelanggan secara Online. Pendanaan seri A ini akan digunakan untuk ekspansi CrediMart," kata Gabriel dalam sebuah keterangan, ditulis Minggu (24/4/2022).
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
CrediMart bekerja sama dengan toko grosir konvensional hingga membantu mereka berjualan kulakan, melalui toko Online yang disediakan.
CrediMart juga menyediakan tenaga sales lapangan yang mencarikan pembeli. Pesanan pembeli akan dibelanjakan di toko grosir konvensional rekanan CrediMart, dan dapat dipantau lewat aplikasi khusus.
"CrediMart sudah beroperasi di lebih dari 40 kota di Indonesia. Sejak diluncurkan pada September 2021 lalu, penjualan di CrediMart tumbuh 37,5 kali lipat. Rekan grosir kami juga merasakan manfaat, yaitu peningkatan omzet harian hingga 50%," jelas Gabriel.