Pengalaman menggunakan produk kebugaran yang bersumber dari kearifan lokal Bali, katanya, seperti spa, jamu atau minuman herbal, dan obat-obatan herbal dapat dinikmati para delegasi, mulai dari lingkungan hotel tempat menginap.
Sementara itu, Rektor Unhi Denpasar Prof Dr drh I Made Damriyasa menambahkan upaya promosi produk kesehatan dan kebugaran tradisional Bali di G20 menjadi kesempatan bagus untuk memperkenalkan Unhi Denpasar.
Baca Juga:
UKM Pangan Award 2024: Produk Nasi Jagung Instan Loyangku Wariskan Budaya Konsumsi Nasi Jagung
"Tidak hanya di tingkat nasional, termasuk internasional karena dipromosikan di G20, sekaligus akan mengangkat perekonomian Bali, tidak saja pada satu sektor pariwisata, tetapi industri kebugaran yang berbasis kearifan lokal," paparnya.
Produk yang ditawarkan Unhi, papar dia, berupa jamu (loloh) dan obat-obatan herbal yang berbasis kearifan lokal, katanya sembari mengatakan sedikitnya ada 20 produk yang akan dihasilkan 'tenant'-'tenant" binaan Unhi Denpasar.
Tak saja diproduksi oleh warga kampus, tambah dia, produk tersebut ada yang dibuat para Alumni Unhi Denpasar maupun para "tenant" yang dibimbing Inkubator Bisnis Unhi Denpasar.
Baca Juga:
Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin Dorong Kesiapan Skala Produksi Ekonomi Kreatif
"Investasi yang bersumber dari kekayaan dan kearifan lokal ini akan memiliki daya saing lebih kuat dibandingkan mengembangkan teknologi dari luar," ujarnya.
Prof Damriyasa menyatakan siap menjawab tantangan dari Menkop dan UKM Teten Masduki agar perguruan tinggi tidak hanya mencetak lulusan yang akan bekerja di sektor pemerintahan dan swasta, tetapi bisa mencetak wirausaha muda yang mampu menciptakan lapangan kerja.
Dalam kesempatan tersebut menghadirkan pembicara Dewan Pembina Indonesia Wellness Institute Fiki Satari, Ketua Umum Indonesia Wellness Institute Paulus Mintarga, dan Sekjen Indonesia Wellness Institute IB Agung Gunarthawa.[zbr]