WahanaNews.co | Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) gandeng Export Center Surabaya Kementerian Perdagangan RI untuk membuka peluang akses pasar bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor di sektor usaha makanan minuman buatan Indonesia ke Singapura dan Malaysia.
Penjajakan perluasan akses berupa business matching dilakukan melalui Business Indonesia Singapore Association (BISA) yang merupakan distributor produk makanan minuman Indonesia ke Singapura, serta para pembeli atau buyers dari Malaysia.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Pada kesempatan tersebut para buyers dari Singapura dan Malaysia didampingi oleh Atase Perdagangan Singapura dan Malaysia. Business matching yang diselenggarakan melalui daring melibatkan 21 pelaku usaha di sektor makanan dan minuman dari berbagai provinsi yang juga merupakan mitra binaan Coaching Program for New Exporters (program CPNE) dari tahun 2016 hingga 2021.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R. Gerald Setiawan Grisanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, melalui business matching tersebut diharapkan para pelaku usaha mendapatkan peluang akses pasar baru.
"Selain itu, kegiatan ini menjembatani pemenuhan kebutuhan akan informasi yang harus diketahui oleh para pelaku usaha Indonesia secara langsung dari potential buyers, jenis produk, standar kualitas produk, persyaratan lainnya yang diinginkan pasar di Singapura dan Malaysia, serta pengalaman lainnya yang dialami," ujar Gerald.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
LPEI memiliki serangkaian program yang terintegrasi untuk membantu mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi oleh para pelaku UKM berorientasi ekspor baik dari aspek finansial maupun non-finansial atau dikenal dengan Program Jasa Konsultasi.
Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan itu memberikan pelatihan melalui Program CPNE bagi pelaku UKM berorientasi ekspor atau yang belum melakukan ekspor secara mandiri, mencari peluang pasar di era digital melalui Program Marketing Handholding, dan pendampingan kepada kelompok atau klaster yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi komoditas unggulan secara berkelanjutan dengan tujuan peningkatan kapasitas masyarakat daerah serta pengembangan komoditas unggulan desa melalui Program Desa Devisa.
Lebih lanjut, Gerald menjelaskan bahwa para mitra binaan LPEI yang dinilai telah siap atau bankable dapat diberikan pembiayaan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pembiayaan yang cermat dan seksama.