Kendati demikian, ia tentunya berharap hingga akhir tahun 2022 keadaan perekonomian semakin membaik. Di tahun ini, Modalku terus berusaha meningkatkan penyaluran pinjaman UMKM di berbagai sektor industri melalui inovasi produk dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk HSBC Singapura dan platform digital seperti Linkz Asia yang baru berjalan di tahun ini.
Selain itu, Modalku juga fokus untuk meningkatkan penetrasi pasar di masing-masing daerah karena potensinya masih sangat besar.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Sebagai tambahan informasi, beberapa saat lalu Modalku juga baru saja melakukan ekspansi luar Jawa ke wilayah Makassar.
PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) juga mengaku masih optimistis kinerja penyaluran pinjaman di semester II/2022 tetap tumbuh.
Hal tersebut sejalan dengan realisasi penyaluran pinjaman pada pertengahan tahun ini yang mencapai sebesar Rp1,3 triliun dan mencapai Rp1,75 triliun sepanjang tahun berjalan.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan, kendati kondisi menantang turut dirasakan para pelaku UMKM terutama akibat lonjakan inflasi, kenaikan harga BBM dan kenaikan suku bunga acuan.
Ia tetap optimistis hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh kepada penyaluran dana Akseleran ke UMKM.
"Justru dengan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi dan potensi growth yang ada, kelihatannya pinjaman UMKM masih akan terus bergeliat ke depan. Kami optimis rata-rata penyaluran bulanan Akseleran masih bisa bertahan di level Rp 230 miliar sampai Rp 250 miliar," ujar Ivan.